Minggu, 18 April 2021

ELEKTRODA

    Elektroda merupakan bahan pengisi (filler) atau bahan tambah dan merupakan bahan untuk membentuk deposit logam las yang berfungsi mengisi pada celah sambungan. 


        Bahan elektroda terdiri dari kawat inti dan salutan. Kawat inti dibuat secara khusus oleh pabrik dari bahan – bahan yang menyerupai atau sama dengan keadaan logam induk atau logam benda kerja. Ini dibuat agar logam las yang dibentuk tingkat kekerasannya,keuletannya sesuai dengan yang dikehendaki. Kawat inti dibalut oleh bahan pembalut yang terdiri bermacam - macam bahan antara lain silikon,mangan,kalium,serbuk besi,phospor dan lain – lain dalam presentase tertentu dicampur menjadi bahan pembalut atau salutan. Dalam pembuatannya elektroda dibuat dalam beberapa macam. Baik ukuran dan jenis. Ukuran elektroda menunjukan ukuran diameter kawat elektroda. Sedangkan nomor kode elektroda menunjukan jenis bahan salutan. Cara pembuatan elektroda terutama bagian salutan dengan cara disemprot,dicelup,dan dipress atau ditekan. Untuk menjaga kualiatas, elektroda disimpan dalam ruang pemanas atau oven agar tidak lembab. Elektroda Menurut standard AWS (American Welding Society) kode elektroda terdiri dari empat nomor, cara membaca kode elektroda sebagai berikut. 
E = Elektroda untuk las busur listrik 
XX = nilai tegangan tarik dari logam las (dikalikan dengan 1000 psi) 
X = menunjukan posisi pengelasan untuk segala posisi 
Bilamana menunjukan angka : 
2 = menyatakan untuk pengelasan horizontal dan dibawah tangan 
3 = untuk pengelasan posisi dibawah tangan. 
Satu angka ke empat menunjukan jenis bahan salutan elektroda. Jadi dapat diurutkan sebagai berikut: Bilamana angka : 
0 = Bahan salutan jenis selelusa soda, untuk pengelasan dengan penembusan dalam. 
1 = Bahan salutan selelusa potasium untuk penembusan dalam. 
2 = Bahan salutan titania sodium untuk pengelasan dengan penembusan sedang. 
3 = Bahan salutan dari titania atau rutil untuk pengelasan dengan penembusan dangkal. 
4 = Bahan salutan titania serbuk besi untuk pengelasan dengan penembusan sedang. 
5 = Bahan salutan soda hidrogen rendah untuk pengelasan dengan penembusan sedang. 
6 = Bahan salutan hidrogen rendah untuk pengelasan dengan penembusan sedang. 
7 = Bahan salutan oksida besi untuk pengelasan dengan penembusan menengah. 
8 = Bahan salutan serbuk besi hidrogen rendah untuk pengelasan dengan penembusan menengah dan sedang. 

Berikut fungsi dari beberapa jenis salutan elektroda: 
• Oksida titan : Salutan jenis ini disebut rutil atau titania. Busur yang dihasilkan oleh elektroda yang dibungkus dengan fluks jenis ini tidak terlalu kuat Kemampuan nyala busurnya tidak terlalu kuat sehingga menghasilkan penembusan yang dangkal, menghasilkan manik las yang halus cocok untuk mengelas bahan – bahan pelat yang tipis atau untuk pengelasan terakhir pada pengelasan pelat tebal. 

• Titania kapur : Salutan jenis ini disamping mengandung titania, juga mengandung kapur, sehingga salutan jenis ini juga memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan jenis oksida titan, yakni kemampuannya menghasilkan sifat mekanik yang baik.Walaupun penetrasinya dangkal masih juga dapat menghasilkan manik las yang agak halus. Jenis ini sesuai hampir untuk semua posisi pengelasan, terutama posisi tegak dan posisi atas kepala. 

• Hydrogen rendah : Jenis ini kadang – kadang disebut juga dengan nama jenis kapur, karena bahan utama yang dipergunakan adalah kapur dan fluorat. Jenis ini menghasilkan sambungan dengan kadar hidrogen rendah. Karena itu kepekaan sambungan terhadap retak sangat rendah, sehingga ketangguhannya sangat memuaskan. Hal – hal yang kurang menguntungkan adalah busur listriknya kurang mantap, sehingga butiran – butiran cairan yang dihasilkan agak besar bila dibandingkan dengan jenis – jenis yang lain. Karena itu dalam pelaksanaanya memerlukan operator las yang sudah berpengalaman dengan jenis tersebut. Karena fluks ini sangat baik dalam sifat mampu-lasnya, maka elektroda dengan fluks jenis ini biasanya digunakan untuk konstruksi – konstruksi yang memerlukan tingkat pengamanan tinggi seperti konstruksi dengan pelat – pelat tebal dan bejana tekan. 

• Selulosa : Salutan jenis ini menghasilkan nyala busur yang kuat dengan daya tembus dalam. Terak yang terbentuk hanya sedikit karena itu amat baik untuk pengelasan tegak yang menurun. Karena banyaknya percikan – percikan yang terjadi maka jenis ini tidak dapat menghasilkan manik las yang halus, karena itu jenis ini tidak banyak digunakan lagi. 

• Oksida besi : Bahan pokok untuk jenis ini adalah oksida besi. Busur yang dihasilkan terpusatkan dan penetrasinya dalam, karena itu jenis ini baik untuk pengelasan sudut horizontal. Walaupun demikian penggunaan elektroda jenis ini hanya sedikit sekali. 

• Serbuk besi oksida : Bahan utama dari fluks ini yang meliputi antara 15 sampai 50% adalah silikat dan serbuk besi. Pemindahan butir- butir cairan berupa semburan halus dan tidak banyak percikan. Kecepatan pengisian sangat tinggi , karena itu efisiensinya juga baik. Jenis ini banyak sekali digunakan untuk pengelasan sudut horizontal. 

• Serbuk besi titania : Jenis ini menimbulkan busur yang sedang dan menghasilkan manik las yang halus. Karena di dalamnya berisi serbuk besi maka efisiensi pengelasan menjadi tinggi. Elektroda dengan fluks ini sangat baik untuk pengelasan sudut horizontal satu lapis.

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Hidup adalah mimpi bagi mereka yang bijaksana, permainan bagi mereka yang bodoh, komedi bagi mereka yang kaya, dan tragedi bagi mereka yang miskin

Surakarta, Jawa Tengah

blogger.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Dapat kelapa dari bu asih, atas kunjungannya terima kasih