ELEKTRODA
Elektroda merupakan bahan pengisi (filler) atau bahan tambah dan merupakan bahan
untuk membentuk deposit logam las yang berfungsi mengisi pada celah sambungan.
Bahan elektroda terdiri dari kawat inti dan salutan. Kawat inti dibuat secara
khusus oleh pabrik dari bahan – bahan yang menyerupai atau sama dengan keadaan
logam induk atau logam benda kerja. Ini dibuat agar logam las yang dibentuk
tingkat kekerasannya,keuletannya sesuai dengan yang dikehendaki. Kawat inti
dibalut oleh bahan pembalut yang terdiri bermacam - macam bahan antara lain
silikon,mangan,kalium,serbuk besi,phospor dan lain – lain dalam presentase
tertentu dicampur menjadi bahan pembalut atau salutan. Dalam pembuatannya
elektroda dibuat dalam beberapa macam. Baik ukuran dan jenis. Ukuran elektroda
menunjukan ukuran diameter kawat elektroda. Sedangkan nomor kode elektroda
menunjukan jenis bahan salutan. Cara pembuatan elektroda terutama bagian salutan
dengan cara disemprot,dicelup,dan dipress atau ditekan. Untuk menjaga kualiatas,
elektroda disimpan dalam ruang pemanas atau oven agar tidak lembab. Elektroda
Menurut standard AWS (American Welding Society) kode elektroda terdiri dari
empat nomor, cara membaca kode elektroda sebagai berikut.
E = Elektroda untuk
las busur listrik
XX = nilai tegangan tarik dari logam las (dikalikan dengan
1000 psi)
X = menunjukan posisi pengelasan untuk segala posisi
Bilamana
menunjukan angka :
2 = menyatakan untuk pengelasan horizontal dan dibawah tangan
3 = untuk pengelasan posisi dibawah tangan.
Satu angka ke empat menunjukan jenis
bahan salutan elektroda. Jadi dapat diurutkan sebagai berikut: Bilamana angka :
0 = Bahan salutan jenis selelusa soda, untuk pengelasan dengan penembusan dalam.
1 = Bahan salutan selelusa potasium untuk penembusan dalam.
2 = Bahan salutan
titania sodium untuk pengelasan dengan penembusan sedang.
3 = Bahan salutan dari
titania atau rutil untuk pengelasan dengan penembusan dangkal.
4 = Bahan salutan
titania serbuk besi untuk pengelasan dengan penembusan sedang.
5 = Bahan salutan
soda hidrogen rendah untuk pengelasan dengan penembusan sedang.
6 = Bahan
salutan hidrogen rendah untuk pengelasan dengan penembusan sedang.
7 = Bahan
salutan oksida besi untuk pengelasan dengan penembusan menengah.
8 = Bahan
salutan serbuk besi hidrogen rendah untuk pengelasan dengan penembusan menengah
dan sedang.
Berikut fungsi dari beberapa jenis salutan elektroda:
• Oksida titan
: Salutan jenis ini disebut rutil atau titania. Busur yang dihasilkan oleh
elektroda yang dibungkus dengan fluks jenis ini tidak terlalu kuat Kemampuan
nyala busurnya tidak terlalu kuat sehingga menghasilkan penembusan yang dangkal,
menghasilkan manik las yang halus cocok untuk mengelas bahan – bahan pelat yang
tipis atau untuk pengelasan terakhir pada pengelasan pelat tebal.
• Titania
kapur : Salutan jenis ini disamping mengandung titania, juga mengandung kapur,
sehingga salutan jenis ini juga memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan
jenis oksida titan, yakni kemampuannya menghasilkan sifat mekanik yang
baik.Walaupun penetrasinya dangkal masih juga dapat menghasilkan manik las yang
agak halus. Jenis ini sesuai hampir untuk semua posisi pengelasan, terutama
posisi tegak dan posisi atas kepala.
• Hydrogen rendah : Jenis ini kadang –
kadang disebut juga dengan nama jenis kapur, karena bahan utama yang
dipergunakan adalah kapur dan fluorat. Jenis ini menghasilkan sambungan dengan
kadar hidrogen rendah. Karena itu kepekaan sambungan terhadap retak sangat
rendah, sehingga ketangguhannya sangat memuaskan. Hal – hal yang kurang
menguntungkan adalah busur listriknya kurang mantap, sehingga butiran – butiran
cairan yang dihasilkan agak besar bila dibandingkan dengan jenis – jenis yang
lain. Karena itu dalam pelaksanaanya memerlukan operator las yang sudah
berpengalaman dengan jenis tersebut. Karena fluks ini sangat baik dalam sifat
mampu-lasnya, maka elektroda dengan fluks jenis ini biasanya digunakan untuk
konstruksi – konstruksi yang memerlukan tingkat pengamanan tinggi seperti
konstruksi dengan pelat – pelat tebal dan bejana tekan.
• Selulosa : Salutan
jenis ini menghasilkan nyala busur yang kuat dengan daya tembus dalam. Terak
yang terbentuk hanya sedikit karena itu amat baik untuk pengelasan tegak yang
menurun. Karena banyaknya percikan – percikan yang terjadi maka jenis ini tidak
dapat menghasilkan manik las yang halus, karena itu jenis ini tidak banyak
digunakan lagi.
• Oksida besi : Bahan pokok untuk jenis ini adalah oksida besi.
Busur yang dihasilkan terpusatkan dan penetrasinya dalam, karena itu jenis ini
baik untuk pengelasan sudut horizontal. Walaupun demikian penggunaan elektroda
jenis ini hanya sedikit sekali.
• Serbuk besi oksida : Bahan utama dari fluks
ini yang meliputi antara 15 sampai 50% adalah silikat dan serbuk besi.
Pemindahan butir- butir cairan berupa semburan halus dan tidak banyak percikan.
Kecepatan pengisian sangat tinggi , karena itu efisiensinya juga baik. Jenis ini
banyak sekali digunakan untuk pengelasan sudut horizontal.
• Serbuk besi titania
: Jenis ini menimbulkan busur yang sedang dan menghasilkan manik las yang halus.
Karena di dalamnya berisi serbuk besi maka efisiensi pengelasan menjadi tinggi.
Elektroda dengan fluks ini sangat baik untuk pengelasan sudut horizontal satu
lapis.
0 komentar:
Posting Komentar